BAB
14
Tak sangka Putri Alya Maisarah
adalah isteri Ady Ikram. Semasa majlis resepsi
dulu dia tidak dapat hadir kerana menemani ayahnya yang sedang menjalani
pembedahahan kecil.
"Kecilnya dunia ini."
Keluh Muhammad Qaisar. Terasa bersalah pada Putri Alya Maisarah kerana dia
pernah mencabar Ady Ikram untuk bersama Putri Alya Maisarah. Kini Putri Alya
Maisarah telah hamil. Semuanya sebab dia yang telah mencabar Ady Ikram.
"Tak guna kau Ady! Setelah kau
sebabkan Putri hamil kau tinggalkan dia macam tu saja. Mulai hari ini aku
akan menjaga Putri Alya Maisarah. Aku
takkan benarkan kau sakiti hati Putri lagi. Selimut Putri ditarik sampai ke
dada. Lebam di muka Putri Alya Maisarah diperhatinya. Kesiannya Putri. Segala cerita tentang Putri pernah di ceritakan
oleh Ady Ikram padanya.
Beberapa hari dirawat, Putri Alya
Maisarah dibenarkan keluar dari wad.
Putri Alya Maisarah dibawa balik ke rumah Qaisar. Putri juga sudah
mengenali mama dan ayah Qaisar. Beberapa
kali mama dan ayah Qaisar melawat Putri di wad. Putri juga memanggil mama Qaisar
dengan panggilan mama dan pada ayah Qaisar dengan panggilan ayah. Mereka menjadikan
dia sebagai anak angkat mereka kerana mereka tidak mempunyai anak perempuan.
Putri juga mengalami fobia bila melihat pemandu teksi. Dia kini
sudah tidak berani menaiki teksi.Padahal itulah saja kenderaan yang di naikinya
untuk pergi ke kolej.
Setiap minggu Qaisar akan membawa Putri
berjumpa dengan pakar.Walaupun sibuk dengan urusan Syarikat tapi diluangkan
masa untuk menemani Putri.
Bila Putri Alya Maisarah ke Kolej, dihantarnya. Kalau dia
tidak berkesempatan menghantar Putri, ada pemandu yang akan menghantar dan mengambil Putri. Tidak pernah dibiarkan
putri pergi ke kolej sendirian sejak kejadian itu.
Usia kandungan Putri Alya
Maisarah sudah masuk tiga bulan.
Alahan dan sakit pening Putri, Qaisar dan keluarganya yang menguruskan.
Semakin hari Putri mengalami alahan
yang teruk hingga di masukkan ke wad.Makan minum langsung tak boleh masuk ke
perutnya. Muntah pun tidak mengira masa.Masuk saja makanan ,perutnya akan
memuntahkan kembali apa yang dimakan.
Hingga memaksa Putri Alya Maisarah
menangguhkan pengajiannya. Pada Hakimi sudah di maklumkan kejadian dan tempat
tinggal sementaranya hingga dia kembali pulih barulah dia akan kembali ke rumah
sewanya.
Hakimi sekeluarga pun telah datang
melawat Alya di wad semasa dia di rawat di sana.
********
Ady Ikram asyik berulang alik ke
bilik air sejak subuh tadi. Kepalanya pening dan berpinar-pinar. Tekaknya terasa
loya setiap masa. Masuk saja makanan terus saja dia muntah.
Bila diperiksa oleh doktor, dia
langsung tak ada penyakit. Perit rasanya menanggung penyakit yang tak
diketahuinya itu. Tekaknya pula dalam loya-loya teringin nak makan asam pedas.
Teringatkan asam pedas buatan tangan Alya terus terliur air liurnya. Asam pedas
isterinya adalah yang terbaik. Ha! Barulah kau tahu penangan asam pedas isteri kau.Getusnya
dalam hati.
Mujurlah kawan serumahnya membawa
dia makan di sebuah restoran yang terdapat makanan melayu. Walaupun asam pedas
ikan salmon, tapi terubatlah juga rindunya pada asam pedas isterinya. Tapi tak
sesedap asam pedas ikan merah isterinya.Hingga menjilat jari.
Apa khabar Alya setelah
ditinggalkannya. Mudah-mudahan isterinya sentiasa dilindungi Allah sentiasa.
Maafkan abang Alya. Abang akan tebus kembali kesalahan abang kerana meninggakan
Alya.
Setiap kali dihubungi oleh mak tuk,,
dikatakannya Alya sedang ada urusan di luar. Berbagai alasan diberikannya pada
mak tuknya.
Mujurlah pengajiannya hanyalah dalam
tiga tahun saja. Itu pun sebab dia menukar pengajiannya dalam bidang pengurusan
perniagaan.
Terfikir juga,bagaimana dia akan
mencari dan menghubungi Alya sedangkan dia tidak tahu tempat tinggal Alya.
Mungkin setiap kali cuti sem dia akan balik senyap-senyap mencari Alya tanpa
pengetahuan keluarganya.
********
Setelah sihat Alya kembali semula ke
Kolej. Nampaknya rugilah dia satu sem. Kini kandungannya sudah mencecah lapan
bulan. Kerana alahan yang di alaminya di awal mengandung membuatkan tubuh Alya
Maisarah sudah kurus. Perutnya pun tidaklah terlalu besar, seperti perempuan
hamil yang sedang hamil anak lapan bulan.
Kini Putri Alya Maisarah sudah
kembali tinggal di rumah sewanya. Walaupun Qaisar melarang tapi Alya tetap
berdegil untuk kembali ke rumah sewanya. Tak manis kalau dia berterusan tinggal
bersama keluarga Qaisar. Tak terbalas budi Qaisar dan Hakimi padanya.Hanya
Allah yang dapat membalas segala kebaikan mereka pada Alya.
Qaisar telah mengupah seorang
pembantu rumah warga Malaysia untuk membantu Putri Alya Maisarah. Pada mulanya
wanita itu pergi ke pejabat Qaisar untuk meminta kerja sebagai tukang cuci tapi
bila Qaisar ingin mengupahnya sebagai pembantu rumah terus wanita itu
bersetuju. Katanya dia sebatang kara tidak ada keluarga dan memerlukan
pekerjaan dan tempat tinggal.
Mulai hari itu kak Mas pun tinggal
bersama Putri Alya Maisarah. Pada kak Mas dititipkan supaya menjaga segala
kebajikan Putri. Pemakanan Putri juga dipantau oleh seorang pakar pemakanan.
Seminggu sekali akan di bawanya Putri berjumpa
dengan pakar pemakanan tersebut. Kini Putri Alya Maisarah bertambah cantik dan
comel.
Qaisar sendiri sudah terpikat pada
Putri Alya Maisarah. Tapi hanya dipendamnya dalam hati. Dia tahu berdosa dia
menaruh harapan pada isteri orang. Biarkan saja dia berbakti dan menjaga segala
keperluan Putri Alya Maisarah. Asalkan Putri tak jauh darinya.
Setiap hari dia akan memastikan
bekalan makanan yang berkhasiat untuk Putri. Segala keperluan Putri Alya
Maisarah dipenuhinya. Termasuklah shopping
pakaian bayi. Dia yang membantu Putri memilih pakaian bayi Putri.
Pejam celik…… Pejam celik, sudah
sampai masanya untuk Alya bersalin. Kini usia kandungan Putri Alya Maisarah
sudah memasuki sembilan bulan. Sejak awal lagi Muhammad Qaisar sudah menempah sebuah klinik yang terbaik untuk Putri Alya Maisarah
bersalin. Doktor yang akan menyambut kelahiran anak Putri Alya Maisarah
mestilah doktor wanita. Itu adalah permintaan dari Putri Alya Maisarah.
Sejak pagi lagi Putri Alya Maisarah
sudah merasa tidak selesa.Pinggangnya terasa lenguh dan sakit bahagian
ari-arinya. Dia hanya baring di katil sambil menahan kesakitan. Entah apa yang
di makannya hingga dia merasa tidak selesa. Semakin ditahan semakin sakit.
"Kak Mas! Panggil Putri Alya
Maisarah.
"Kenapa Putri?"Tanya
kak Mas. Dia masuk ke bilik Putri Alya
Maisarah bila terdengar Putri Alya Maisarah memanggilnya.
"Entahlah kak Mas, perut Putri
rasa tidak selesa. Pinggang Putri pula
rasa lenguh."Kak Mas memicit pinggang Putri Alya Maisarah.
"Putri…… dah sampai masa nak
bersalin ni," kata kak Mas.
"Ya ke kak Mas?"Tanya
Putri Alya Maisarah. Takut mulai menghantui dirinya. Kata orang bersalin itu
amat menyakitkan. Adakah dia boleh menahan kesakitan itu.
"Kak Mas………sakit tak waktu
nak bersalin?" Soal Putri Alya
Maisarah pada kak Mas.
"Insya-Allah! Putri akan
selamat bersalin nanti."Kak Mas cuba menenangkan Putri Alya Maisarah.
"Putri baring di sini. Biar kak
Mas telefon encik Qaisar. Lepas tu kak Mas nak siapkan pakaian Putri dan
keperluan baby Putri."Pesan kak Mas
pada Putri.
Sesekali perutnya
terasa sakit. Sekejap hilang sekejap sakit tu datang kembali. Putri hanya
baring di katil.
"Assalamualaikum encik Qaisar.
Kak Mas ni."Salam tak lupa kak Mas berikan.
"Waalaikumussalam kak Mas! Ada
apa? Putri dah nak bersalin ke kak Mas?"Soal Qaisar. Tiada lain yang
dirisaukannya
"Mungkin juga
Putri dah nak bersalin tapi belum ada apa-apa tanda,cuma terasa sakit
sekali-sekala", jawab kak Mas.
"Okey! Kak Mas
sekejap lagi Qaisar sampai." Belum sempat kak Mas berkata apa-apa, terus
Qaisar memutuskan talian.Sebenarnya Qaisar sudah berpindah tak jauh dari rumah
Putri Alya Maisarah. Itu semua dilakukannya kerana kebimbangannya pada Putri.
Tidak sampai beberapa
minit Qaisar sampai ke rumah Putri. Qaisar terus mendapatkan Putri yang sedang resah
menanti di sofa rumahnya.
"Putri…..sakit
sangat ke?" Soal Qaisar lembut.
"Sakit….abang Qai,Putri
dah tak tahan.Sakit sangat perut dan pinggang Putri ni."
Terbongkok-bongkok Putri menahan sakit. Bila reda sakitnya barulah dia bangun
berdiri.
Bila kesakitan datang semula terus
Putri mengaduh kesakitan.
"Abang…..sakit
sangat."Air mata sudah jatuh membasahi pipi Putri.
Putri terus dicempungnya
masuk ke dalam kereta. Beg pakaian Putri dan keperluan baby di masukkan oleh kak Mas ke dalam kereta.
"Kak Mas tunggu di rumah.
Apa-apa hal saya akan maklumkan pada kak Mas." Qaisar terus masuk ke dalam
kereta. Kereta dipandunya dengan berhati-hati. Dia tak mahu apa-apa terjadi
pada Putri dan baby yang sedang
dikandung oleh Putri.
Dia tak boleh kehilangan mereka
berdua. Walaupun Putri bukan isterinya tapi biarlah Putri terus kekal di depan
matanya. Menjaga segala kebajikan Putri dan baby
Putri sudah cukup bermakna baginya.Tak sanggup rasanya melihat Putri menderita
lagi.
BEST KAK X SABAR TUNGGU NEXT N3 ,SELAMAT TAHUN BARU .
ReplyDeletebest..tp sedihnye..apa pn x sbar nk tgu yg seterusnya
ReplyDeleteSedihhh.. sye suka qaisar, really gentle.. he more better than ady ikram
ReplyDeleteSelamat tahun baru semua. Terima kasih kerana menyokong kak Reen.
ReplyDelete