Reenzarini

Sunday 12 January 2014

BILA CINTA MULA BERBISIK 15



BAB 15

            Sampai di klinik , Putri telah di tempatkan di sebuah bilik sementara menanti tibanya waktu untuk Putri bersalin.
            Melihat muka Putri yang menahan kesakitan membuatkan hatinya gundah gulana. Kalaulah Putri itu halal baginya sudah lama di peluknya Putri. Menghilangkan rasa kesakitan itu.Makanan disuapnya ke mulut Putri supaya Putri mempunyai kekuatan untuk bersalin.

            Pada Hakimi juga di khabarkan yang Putri akan bersalin bila-bila masa saja. Tetapi Hakimi dan Nina Karina kini berada di utara tanah air. Mereka hanya akan kembali dua hari lagi. Pada Qaisar mereka berpesan supaya menjaga Putri Alya Maisarah baik-baik.
            Berjam-jam menunggu Putri Alya Maisarah menahan kesakitan hingga tiba waktu Putri di masukkan ke bilik bersalin. Betapa siksanya dia melihat seorang wanita untuk melahirkan seorang anak. Bila dia berkahwin nanti dia akan menghargai isterinya. Isteri yang akan melahirkan zuriatnya.Siapa? Hanya Allah yang tahu…..
             
            Kini Putri Alya Maisarah sudah selamat melahirkan seorang bayi lelaki yang comel dan putih kemerahan. Sebiji wajah Putri Alya Maisarah. Hidung mancung  dan mata yang hitam pekat seperti Ady Ikram.
            Sayangnya Putri tidak membenarkan Qaisar masuk ke dalam bilik bersalin bersamanya kerana Qaisar bukan yang halal baginya. Qaisar akur permintaan Putri itu asalkan Putri selamat bersalin.
           
            Mendengar bunyi tangisan bayi dari bilik bersalin membuatkan hati Qaisar berdebar-debar.Mudah-mudahan Putri dan anaknya selamat. Hanya itu yang di doakannya selama menunggu Putri berada di dalam bilik bersalin.
            "Bagaimana dengan Putri? "Puan Sri Rohana menerpa  ke arah anaknya.Di belakang Puan Sri Rohana kelihatan Tan Sri Amiruddin mengikut dari belakang. Mereka baru saja tiba dari Singapura.
Kalau nak diikutkan kerja di Singapura itu adalah kerja Qaisar tapi melihatkan Putri sudah sarat dia meminta ayahnya mengantikan tempatnya.Mujurlah dia membatalkan pemergiannya ke sana.Jika tidak susah juga jika dia tak ada di sini. Sudahlah Hakimi dan isterinya ada tugas di tempat lain.
           
            "Ha! Qai…..Bagaimana dengan Putri?" Soal Tan Sri Amiruddin pula.
           
            "Putri masih berada di dalam bilik bersalin mama …..ayah."
            "Insya-Allah! Mudah-mudahan Putri selamat bersalin." Kata Tan Sri Amiruddin. Dia pun tak sabar nak pegang anak Putri. Macamlah bayi itu cucunya.Yalah! Tumpang cucu orang pun apa salahnya.Monolog Tan Sri Amiruddin dalam hati.
           
            "Siapa waris Putri Alya Maisarah?" Tanya seorang jururawatyang baru saja keluar  sambil menbawa seorang bayi yang sudah berbalut dengan selimut berwarna biru.Disebelahnya berdiri seorang wanita yang selalu memeriksa Putri.Itulah doktor Ellina. Doktor yang menjaga Putri Alya Maisarah.
            
                 Laju saja Qaisar menghampiri jururawat dan doktor Ellina.
           
           "Saya waris Putri Alya Maisarah." Mata Qaisar ralit memerhati baby di dalam pelukan jururawat itu. Comel,getusnya dalam hati.
            
          "Isteri encik telah selamat bersalin dan ini anak encik. Tahniah encik mendapat anak lelaki.Kami dah bersihkannya. Encik boleh azankan sekarang. Sekejap lagi nurse akan mengambil bayi ini semula. Isteri encik pula kami akan tempatkan ke wad sebentar lagi."Qaisar mengucapkan terima kasih kepada doktor dan  jururawat itu.
           
            Alhamdulillah!Semuanya sudah selamat.      
            
       Kini bayi yang masih merah itu berada di dalam pelukannya. Jatuh air matanya bila bibirnya menyentuh pipi mongel bayi  itu. Sayu hatinya bila mengenangkan bayi itu tidak pernah mengenali ayahnya sendiri.
           
            Qaisar berjanji dia akan memberikan sepenuh kasih dan sayang pada bayi Putri. Hingga anak itu tidak terasa kehilangan ayahnya. Tanpa di sedarinya ayah dan mamanya turut berdiri berhampirannya.
           
           "Qai! Apa tunggu lagi? Cepat azankan bayi ini. Ayah pun tak sabar nak peluk cucu ayah ni. Pipi merah itu diciumnya." Alangkah indahnya kalau baby ini cucunya.Angan Tan Sri Amiruddin.
           
            "Comelnya dia Hana," bisik Tan Sri Amiruddin pada isterinya. Takut kalau-kalau baby itu menangis.
           
          "Qai! Cepatlah. Mama pun dah tak sabar nak peluk baby comel ni." Pipi baby itu menjadi mangsa ciuman Puan Sri Rohana.Geram melihatkan bayi yang comel itu.
           
            "Mama tolong pegang sekejap, Qai nak ambil wuduk." Bayi itu di serahkan pada mamanya. Cepat saja mamanya menngambil alih mendukung baby itu.
           
               "Comelkan baby ini?" Tanya Puan Sri Rohana pada Tan Sri Amiruddin.
           
            "Yalah! Hana….. abang pun geram tengok bayi secomel ini.Sekali lagi pipi mongel itu menjadi mangsa ciuman Tan Sri Amiruddin. Mengeliat baby itu bila terkena janggut Tan Sri Amiruddin.
           
             Setelah selesai berwuduk dan mengazankan baby itu. Baby itu diserahkan semula pada jururawat tadi.
           
            "Abang…..kalau baby tadi cucu kita seronokkan bang?"Entah bilalah anak mereka Qaisar akan menikah. Mereka berdua pula bukan jenis ibubapa yang memaksa anak dalam soal jodoh.
           
             "Kita berdoa saja satu hari nanti akan terbuka pintu hati Qai untuk berumah tangga."Pujuk Tan Sri Amiruddin.
           
            "Insya-Allah bang ,itulah yang selalu Hana doakan."Mereka diam bila Qaisar mendekati mereka.

                 Bayi itu diserahkan pada Qaisar untuk di azankan. Terkial-kial Qaisar mendukung bayi itu. Belum biasa memegang bayi.

                Elok-elok pegang Qai, tegur mamanya.

             Qaisar hanya tersenyum sambil merenung bayi comel itu.Anak daddy.Katanya dalam hati.


*************
           
            Hati Ady Ikram sejak semalam rasa tak tenteram. Entah kenapa? Dia sendiri tidak tahu.Semoga keluarganya di sana sihat-sihat selalu. Semoga isterinya dilindungi Allah sentiasa.Dia sudah berazam ,bila cuti sem nanti dia akan kembali untuk mencari isterinya.Hanya beberapa hari lagi cuti sem akan bermula.
            Entah di mana dia harus bermula mencari isterinya?Kesilapannya meninggalkan Putri Alya Maisarah amat dikesalkannya.
           
            Kenapalah dia begitu bodoh dan tak berperikemanusiaan.Pada siapa dia harus bertanya sedangkan Putri Alya Maisarah adalah isterinya. Kalau datin Aminah tahu tentu teruk dia kena marah. Mujurlah dia terfikir nak bagi kad kredit dan  kad ATM pada isterinya.
            Tapi kad kredit itu hanya digunakan isterinya untuk membeli barangan dapur dan pakaian.  Sikap berjimat cermat isterinya amat disenanginya. Kad ATM pula memang dah dibuat atas nama isterinya.
           
            "Tunggulah sayang, satu hari nanti kita akan bertemu semula.Sabarlah menanti kepulangan abang. Kini tahulah dia amat mencintai Putri Alya Maisarah.Mungkin inilah dugaan mereka sebagai suami isteri.
********

            Mereka menuju ke wad yang menempatkan Putri Alya Maisarah. Bilik perseorangan yang mewah Qaisar tempah untuk Putri. Semuanya untuk keselesaan Putri.
            Semasa masuk ke bilik yang menempatkan Putri mereka lihat Putri sedang tidur.Mungkin keletihan setelah melahirkan baby tadi.
           
            "Qai…..mama ingat mama nak balik dulu. Tadi mama datang terus selepas balik dari Singapura.Balik rumah pun belum. Putri pun tengah tidur. Letihlah tu.Biarkan dia berehat. Kirim salam kami pada Putri."Muhammad Qaisar sempat bersalaman dengan mama dan ayahnya sebelum mereka balik.
           
            Sepeninggalan mereka Qaisar membetulkan selimut supaya Putri selesa. Direnungnya wajah cantik Putri. Kenapa Ady Ikram tak terpikat pada Putri. Sedangkan dimatanya Putri seorang yang cantik. Kulitnya yang putih bersih dan hidung yang mancung macam Maya Karin. Mungkin Ady Ikram sudah terlalu lama mengenali Putri hingga tidak ada perasaan cinta pada Putri. Kesiannya Putri.
            Qaisar tahu Ady Ikram ada balik untuk mencari Putri. Untuk apa? Bila ditanya , Ady Ikram enggan menceritakan padanya kenapa dia kembali?Adakah Ady Ikram kembali untuk mencari Putri?Waktu itu Putri sudah hampir bersalin. Risau kalau-kalau berita yang di bawa Ady Ikram nanti memudaratkan kesihatan Putri. Qaisar mengelak untuk berjumpa dengan Ady Ikram. Mujurlah semasa Ady Ikram kembali ke Malaysia dulu dia sedang berada di luar daerah dan sedang menyiapkan kerja-kerjanya sebelum bercuti untuk menemani Putri bersalin.

            Qaisar tahu dia bersalah kerana tidak menceritakan tentang Putri Alya Maisarah pada Ady Ikram tetapi kesihatan Putri membuatkan dia merahsiakan semua itu. Insya-Allah! Satu hari nanti bila Ady Ikram telah kembali dia akan mempertemukan mereka berdua.
            Putri membuka matanya bila terasa ada seseorang berhampirannya.
           
            "Abang Qai…..ingatkan siapa tadi? Dah lama abang di sini?" Soal Putri.Lemah saja suaranya.
           
            "Sejak Putri di masukkan ke wad abang belum balik ke rumah. Mama dan ayah kirim salam."Salam dari kedua orang tuanya di sampaikan pada Putri.
            "Waalaikumussalam! Mana mama dan ayah?" Tanya Putri Alya Maisarah. Matanya mencari di dalam wad itu. Tiada siapa di situ melainkan mereka berdua saja di dalam bilik itu.
           
            "Mama dan ayah dah balik. Mereka datang terus dari Singapura. Baru balik dari perbincangan dengan pelabur.Sepatutnya abang Qai yang pergi tapi abang Qai minta ayah yang gantikan tempat abang."
            "Putri pun dah selamat bersalin. Abang pergilah buat kerja abang. Bawakan kak Mas ke sini untuk menjaga Putri."Pesan Putri.
           
            "Kenapa Putri tak nak abang yang menjaga Putri?"Tanya Qaisar.
            "Putri rasa lebih baik kak Mas yang menjaga Putri. Abang tumpukan pada pekerjaan abang. Selama ini pun abang sibuk dengan Putri.Sekarang biarlah kak Mas yang menjaga Putri.Lagi pun kak Mas mesti berpengalaman dalam soal menjaga orang bersalin ni.Bolehkan abang Qai? Tanya Putri Alya Maisarah.

            "Baiklah nanti abang minta pak Samad bawakan kak Mas ke sini."Akhirnya Qaisar mengalah juga dengan Putri. Segala kemahuan Putri diturutkannya.
                Bunyi pintu di buka membuatkan mereka berdua memandang ke arah pintu.Masuk seorang jururawat sambil membawa seorang bayi.
            "Puan boleh susukan anak puan sekarang." Bayi itu diserahkan pada Putri Alya Maisarah.
            "Anak mama……."pipi mongel anaknya dicium. Dibeleknya jari tangan dan kaki anaknya. Dibilang hingga sepuluh. Alhamdulillah! Sempurna anaknya.Bisiknya dalam hati. Ditatap mata hitam anaknya. Seperti mata abang Ady.Bisiknya dalam hati.
            Bunyi tangisan membuatkan Putri Alya Maisarah tersedar dari lamunannya.
            Ditepuknya lembut anak itu. Makin kuat anak itu menangis.

            "Abang! Tolong , Putri tak tahu nak buat apa?" Kalut Putri memanggil Qaisar.

            Tersenyum Qaisar melihat kekalutan Putri. 

********
Untuk pembaca yang di sayangi, ini adalah n3 yang terakhir. Wah! Banyaknya kerja kak Reen lepas ni. Nak siapkan semua manuskrip tak semudah nak masukkan n3 ke dalam blog ini. Doakan kak Reen berjaya menyiapkan manuskrip ini semua.
Kepada semua yang sentiasa menyokong kak Reen ,terima kasih semua. I  love you all.


2 comments: